SLIDE SHOW

Minggu, 21 Februari 2010

Fwd: Pengalaman Pertamaku Ngamen

---------- Forwarded message ----------
From: fajar andriyansyah <jaf.andrians@gmail.com>
Date: Thu, 18 Feb 2010 16:29:31 +0700
Subject: Pengalaman Pertamaku Ngamen
To: jaf.andrians.manza@blogger.com

Ha...3X...
Aku abiz ngamen kemarin. Asyik kowh.
Sabtu, 13 Oktober 2010 adalah hari yang bersejarah buatku, hari
pertama kali aku ngamen, tempat yang kami tuju buat ngamen tentu bukan
di purwokerto cz kalo keliat sama temen kan malu, jadi kami memilih
ngamen di purbalingga aja, tepatnya di desa kalimanah.
Awalnya aku diajak sama temenku pada saat di sekolah, akhirnya aku
ikut aja, coz di rumah juga ngga ada kerjaan, itung2 ngisi waktu luang
gitu.
Aku, Agas, Boncel, dan Aanx,Sepulang sekolah, kami langsung menuju
warung belakang sekolah untuk musyawarah sejenak sambil menikmati
sebatang 76, setelah itu kami langsung meluncur ke rumah boncel untuk
ngisi perut. Kemudian kami berangkat ke purbalingga dengan sepeda
motor dan dengan membawa sebuah gitar. Setelah menemukan tempat yang
cocok, aku dan Aan turun ke perumahan untuk mengamen, sementara Fragas
dan boncel nungguin motor. yang kami persembahkan untuk para tuan
rumah. Lagu yang kami nyanyikan adalah lagu milik ST12 yang berjudul
Saat Terakhir, aku memainkan gitar dan Aan yang nyanyi. rumah dan
rumah kami singgahi dengan lagu yang sama, banyak uang yang mereka
berikan bervariasi antara Rp 200 sampai Rp 1000, setelah kurang lebih
1 jam. Dan saku baju celana Aan lumayan penuh, kami menuju Fragas dan
Boncel.
Eh, ternyata eh ternyata duit yang kami dapet lumayan, Rp 24.300.
Giliran Fragas dan Boncel yang mengamen, dan kami yang menunggu di
tempat motor kami diparkirkan.
Sayang, karena hari sudah sore, Fragas dan Boncel hanya mendapat uang
6000 perak. Adzan maghrib sudah berkumandang, kamipun bergegas pulang
dengan mengantongi uang 30 ribu.
Sungguh pengalaman yang takkan pernah ku lupakan, banyak sekali
pelajaran yang kami dapatkan dari mengamen, tentang panas dan hujan,
tentang miskin dan kaya, tentang senyuman dan celaan.

--
Sent from my mobile device

Jumat, 19 Februari 2010

Fwd: Pengalaman Pertamaku Ngamen

---------- Forwarded message ----------
From: fajar andriyansyah <jaf.andrians@gmail.com>
Date: Thu, 18 Feb 2010 16:29:31 +0700
Subject: Pengalaman Pertamaku Ngamen
To: jaf.andrians.manza@blogger.com

Ha...3X...
Aku abiz ngamen kemarin. Asyik kowh.
Sabtu, 13 Oktober 2010 adalah hari yang bersejarah buatku, hari
pertama kali aku ngamen, tempat yang kami tuju buat ngamen tentu bukan
di purwokerto cz kalo keliat sama temen kan malu, jadi kami memilih
ngamen di purbalingga aja, tepatnya di desa kalimanah.
Awalnya aku diajak sama temenku pada saat di sekolah, akhirnya aku
ikut aja, coz di rumah juga ngga ada kerjaan, itung2 ngisi waktu luang
gitu.
Aku, Agas, Boncel, dan Aanx,Sepulang sekolah, kami langsung menuju
warung belakang sekolah untuk musyawarah sejenak sambil menikmati
sebatang 76, setelah itu kami langsung meluncur ke rumah boncel untuk
ngisi perut. Kemudian kami berangkat ke purbalingga dengan sepeda
motor dan dengan membawa sebuah gitar. Setelah menemukan tempat yang
cocok, aku dan Aan turun ke perumahan untuk mengamen, sementara Fragas
dan boncel nungguin motor. yang kami persembahkan untuk para tuan
rumah. Lagu yang kami nyanyikan adalah lagu milik ST12 yang berjudul
Saat Terakhir, aku memainkan gitar dan Aan yang nyanyi. rumah dan
rumah kami singgahi dengan lagu yang sama, banyak uang yang mereka
berikan bervariasi antara Rp 200 sampai Rp 1000, setelah kurang lebih
1 jam. Dan saku baju celana Aan lumayan penuh, kami menuju Fragas dan
Boncel.
Eh, ternyata eh ternyata duit yang kami dapet lumayan, Rp 24.300.
Giliran Fragas dan Boncel yang mengamen, dan kami yang menunggu di
tempat motor kami diparkirkan.
Sayang, karena hari sudah sore, Fragas dan Boncel hanya mendapat uang
6000 perak. Adzan maghrib sudah berkumandang, kamipun bergegas pulang
dengan mengantongi uang 30 ribu.
Sungguh pengalaman yang takkan pernah ku lupakan, banyak sekali
pelajaran yang kami dapatkan dari mengamen, tentang panas dan hujan,
tentang miskin dan kaya, tentang senyuman dan celaan.

Fwd: Pengalaman Pertamaku Ngamen



---------- Pesan terusan ----------
Dari: fajar andriyansyah <jaf.andrians@gmail.com>
Tanggal: 18 Februari 2010 16:29
Subjek: Pengalaman Pertamaku Ngamen
Ke: jaf.andrians.manza@blogger.com


Ha...3X...
Aku abiz ngamen kemarin. Asyik kowh.
Sabtu, 13 Oktober 2010 adalah hari yang bersejarah buatku, hari
pertama kali aku ngamen, tempat yang kami tuju buat ngamen tentu bukan
di purwokerto cz kalo keliat sama temen kan malu, jadi kami memilih
ngamen di purbalingga aja, tepatnya di desa kalimanah.
Awalnya aku diajak sama temenku pada saat di sekolah, akhirnya aku
ikut aja, coz di rumah juga ngga ada kerjaan, itung2 ngisi waktu luang
gitu.
Aku, Agas, Boncel, dan Aanx,Sepulang sekolah, kami langsung menuju
warung belakang sekolah untuk musyawarah sejenak sambil menikmati
sebatang 76, setelah itu kami langsung meluncur ke rumah boncel untuk
ngisi perut. Kemudian kami berangkat ke purbalingga dengan sepeda
motor dan dengan membawa sebuah gitar. Setelah menemukan tempat yang
cocok, aku dan Aan turun ke perumahan untuk mengamen, sementara Fragas
dan boncel nungguin motor. yang kami persembahkan untuk para tuan
rumah. Lagu yang kami nyanyikan adalah lagu milik ST12 yang berjudul
Saat Terakhir, aku memainkan gitar dan Aan yang nyanyi. rumah dan
rumah kami singgahi dengan lagu yang sama, banyak uang yang mereka
berikan bervariasi antara Rp 200 sampai Rp 1000, setelah kurang lebih
1 jam. Dan saku baju celana Aan lumayan penuh, kami menuju Fragas dan
Boncel.
Eh, ternyata eh ternyata duit yang kami dapet lumayan, Rp 24.300.
Giliran Fragas dan Boncel yang mengamen, dan kami yang menunggu di
tempat motor kami diparkirkan.
Sayang, karena hari sudah sore, Fragas dan Boncel hanya mendapat uang
6000 perak. Adzan maghrib sudah berkumandang, kamipun bergegas pulang
dengan mengantongi uang 30 ribu.
Sungguh pengalaman yang takkan pernah ku lupakan, banyak sekali
pelajaran yang kami dapatkan dari mengamen, tentang panas dan hujan,
tentang miskin dan kaya, tentang senyuman dan celaan.